Mau ada yg nyanyiin Lagu ini :)

http://soundfox.me/audio/Bruno_Mars_-_Marry_You.mp3

Sabtu, 10 Mei 2014

asteridae

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(SUBKELAS ASTERIDAE)
Waktu: Selasa, 29 April 2014


Disusun oleh:
Santi Nurwantini
14121610725
Biologi-B/ 4
Kelompok 1
Asisten praktikum: Ali Nurdin
                                Rini Sulastri

PUSAT LABORATORIUM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
2014
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS ASTERIDAE)

I.                   TUJUAN
1)      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya subclassis Asteride
2)      Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam subclassis Asteridae.

II.                DASAR TEORI
 Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang termaju diantara subkelas yang sebelumnya pada divisi Magnoliophyta. Hal ini disebabkan oleh beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia-familia yang ada pada subkelas ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, berdasarkan skala filogeni (seriasi) telah membuktikan bahwa familia Asteraceae merupakan familia yang termaju dari familia-familia yang lain dan familia Apocynaceae yang primitif pada subkelas ini.
Berdasarkan ciri-ciri morfologi yang ditunjukkan oleh kelas Pinophyta dan Magnoliopsida yang telah kita pelajari sebelumnya. Magnoliopsida secara filogenetik dianggap lebih maju dari Pinophyta. Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri kemajuan dalam keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan berupa bunga pada anggota Magnoliopsida. Ciri kemajuan secara filogenetik dapat dilihat dari reduksi atau fusi dari bagian-bagian tumbuhan. Apabila dilihat dari ciri-ciri morfologi bagian tumbuhan anggota kelas Liliopsida, Liliopsida dianggap kelas yang menunjukkan perkembangan filogenetik paling maju pada Spermatophyta. Ciri-ciri morfologi anggota kelas Liliopsida banyak yang menunjukkan terjadinya reduksi dan fusi ke arah yang lebih sederhana. (Campbell, 2008: 135-139)
Subclassis Asteridae mempunyai 11 ordo dan 49 family. Asteridae mempunyai karakteristik bunga simpetal jarang polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerus dengan lobus corolla, tidak pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan tenuinuclear, mempunyai tapetum; carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau lebih.
Salah satu karakteristik khusus pada Asteridae yaitu mempunyai bunga tabung, khususnya family Asteraceae. Corollanya dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu limbus, fauks, dan tubus. Selain itu pada batangnya banyak yang mempunyai rambut-rambut halus. (Tjitrosoepomo, 2010: 8-11)     

III.             ALAT DAN BAHAN
A)    Alat                                         B) Bahan
1.      Lup                                         1. Ageratum canyzoides (babadotan)        
2.      Silet/cuter                               2. Ixora javanica (soka)
3.   Mussaenda frondosa (Nusa indah)
4.   Morinda citrifolia (mengkudu)
5.   Ipomea aquatic (kangkung)
6.   Ipomea batatas (ubi jalar)
7.   Duranta erecta (anak nakal)
8.   Tectona grandis (jati)
9.   Adenium obesum  (kamboja jepang)
10.  Catharanthus roseus (tapak dara)

IV.             PROSEDUR KERJA
1.      Spesimen tumbuhan diamati dalam hal habitu, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya.
2.      Daunnya diamati dalam hal filotaksis, pertulangan, bentuk, dan tepian daunnya.
3.      Alat reproduksinya diamati dan dibandingkan letak, bentuk, dan jumlah strobilus ketiga tumbuhan tersebut.
4.      Bagian-bagian tumbuhan diantaranya percabangan  tumbuhan, strobilus  jantan dan strobilus betina, makrosporofil dan mikrosporofil yang diamati dan digambar.

VI.             PEMBAHASAN

Praktikum botani phanerogamae yang kelima ini adalah pengamatan spesimen dari Subclassis Asteridae.  Spesimen yang pertama diamati adalah Ageratum conyzoides (babadotan). Habitus Ageratum conyzoides  adalah herba karena merupakan tumbuhanyang tidak berkayu. Ageratum conyzoides  mempunyai percabangan batang simpodial dengan bentuk atau segi penampang bulat lunak berwarna hijau. Letak daun atau filotaksis Ageratum conyzoides  yaitu dalam lingkaran. Bentuk daunnya bulat telur  dengan macam daun tunggal, susunan urat daun menyirip, tepi daun seratus, ujung daun akuminatus dan pangkal daun petiolatus.  
babadotan.jpg  Kingdom       : Plantae
    Divisi                       : Magnoliophyta
    Class                        : Magnoliopsida
Subclassis        : Asteraceae
    Ordo                        : Asterales
    Family                     : Asteraceae
    Genus                      : Ageratum
    Spesies        : Ageratum conyzoides 

Babadotan mempunyai macam bunga majemuk dengan karangan bunga kapitulum dan simetri bunga actinomorf. Pada perhiasan bunga jumlah corolla sangat banyak dan berwarna putih. Calyx nya tidak terlihat oleh karena itu perigoniumnya membentuk valvatus.  Babadotan hanyalah tumbuhan liara yang bisa tumbuh dimana saja. (Tjitrosoepomo, 2010: 24-26)
Spesimen kedua yang diamati ialah Mussaenda frondosa (nusa indah). Habitus dai nusa indah adalah perdu karena tidak pernah tumbuh tinggi nmun batangnya sedikit berkayu dengan percabangan simpodial dan segi penampang bulat. Macam daunnya tunggal dengan filotaksis dekusatus, bentuk daun bulat telur, pertulangan daun menyirip, tepi daun bergelombang, ujung daun akuminatus dan pangkal daun petiolatus.
Macam bunga nusa indah adalah majemuk dengan karangan bunga kapitulum yakni berbentuk seperti mangkuk namun lebar dan simetri bunga actinomorf.

Nusa Indah.JPG
Kingdom         : Plantae         
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Subclassis                    : Asteridae
Ordo                : Rubiales
Family             : Rubiaceae
Genus              : Mussaenda
Spesies                        : Mussaenda frondosa     

                  Pada perhiasan bunga nusa indah terdapat brachtea dimana corollanya adalah daun paling atas yang berwarna lebih cerah seperti orange atau putih sehingga bukan dikatakan mahkota juga tidak terdapat calyx (kelopak). Tenda bunga atau perigonium membentuk konvolutus. Stamen nusa indah berwarna kuning dengan jumlah yang banyak. Ovariumnya sinkarpus dan distribusi seksnya monoeseus. Mempunyai biji tunggang, berwarna kuning kecoklatan, dan bijinya berbentuk lanset, kecil, berwarna coklat Ciri khas dari Nusa indah adalah pada bagian brachte terdapat bulu-bulu halus. Bunganya yang indah karena berwarna cerah banyak ditanam di pekarangan rumah..    
Pengamatan ketiga yakni spesimen Ixora javanica (soka).  Spesies dari family Rubiaceae ini kelompok tumbuhan berhabitus semak dengan mengandung sedikit kayu, pola percabangannya simpodial dengan bentuk atau segi penampang bulat dan kulit batang kasar. Daunnya tunggal (lamina) yang letaknyamenyebar. Susunan urat daun menyirip (peninervis) , bentuk daun lanset dengan tepi daun yang rata. Ujung daun akutus dan pangkal daun obtusus.

ixora.jpgKingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsida
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Rubiales
Family       : Rubiaceae
Genus        : Ixora
Spesies      : Ixora javanica

            Bunga soka adalah bunga majemuk karena tumbuh bertumpuk dalam satu tangkai terdapat banyak bunga dengan karangan bunga simosa dan simetri bunganya actinomorf. Corolla soka mempunyai tiga bagian yakni helaian mahkota disebut fauks, bagian tengah disebut limbus, dan bagian bawah yang berbentuk tabung namun seperti jarum disebut tubus. Calyxnya berwarna hijau. Stamen empat berwarna merah dan pistilum berwarna kuning melekat pada mahkota. Distribusi seksnya monoecious (berumah satu) terdapat dua kelamin dalam satu individu.
Tanaman soka ini banyak dipeliharan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena memiliki nilai estetik dari perhiasan bunganya yang memancar seperti kembang api. (Irnaningtyas, 2011: 89-99). 
Specimen keempat yang diamati adalah mengkudu (Morinda citrifolia). Mengkudu memiliki habitus perdu karena tumbuhan ini tidak tinggi namun berkayu dengan pola percabangan simpodial dan segi penampangnya bulat. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya suklalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada. Daunnya tunggal dengan letak berhadapan. Bentuk daun mukronatus dengan pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, ujung daun lancip pendek, dan pangkal daun pasak.

mengkudu.jpgKingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Rubiales
Family       : Rubiaceae
Genus        : Morinda
Spesies      : Morinda citrifolia

Macam bunga mengkudu ialah majemuk yang berbentuk bongkol bertangkai 1-4 cm berwarna putih dengan karangan bunga dikhasium tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal.. Simetri bunga zygomorf yaitu hanya dapat dibagi menjadi satu bidang simetri saja. Distribusi seksnya monoeseus. Bunga banci, mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.
Buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya; perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal; diameter 7,5-10 cm. Permukaan buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Warna hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon), C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8). Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.
Pengamatan kelima yakni tapak dara (Catharanthus roseus). Spesies dari family Apocynaceae ini berhabitus semak dengan pola percabangan simpodial dan segi penampang bulat. Daunnya tunggal dengan filotaksis opposite. Bentuk daun bulat telur terbalik dengan susunan urat daun menyirip. Tepi daun entire (rata), ujung daun tumpul dan pangkal daun atenatus.
tapak dara.jpgKingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Gentianales
Family       : Apocynaceae
Genus        : Catharanthus
Spesies      : Catharanthus roseus

 Bunga tapak dara tunggal yang memiliki karangan bunga rasemosa. Simetri bunganya actinomorf. Mahkota 5 berwarna ungu. Kelopak hijau. Stamen polidertus berwarna kuning dan pistilum hijau. Distribusi seks tapak dara adalah monoeseus. Tanaman ini adalah tanaman hias yang banyak tumbuh di dataran rendah. (Tjitrosoepomo, 2010: 225-230). 
Pengamatan keenam adalah jati (Tectona grandis). Tumbuhan ini berhabitus pohon karena batangnya berkayu yang tumbuh tinggi dengan pola percabangan monopodial dan segi penampang bulat silindris. Daunnya tunggal yang letaknya dekusatus. Bentuk daun bulat telur terbalik dengan susunan urat daun menyirip. Tepi daun entire (rata), ujung daun mukronatus, dan pangkal daun dekuren.
Kingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Gentianales       
Family       : Apocynaceae
Genus        : Catharanthus
Spesies      : Catharanthus roseus
Jenis bunga jati adalah majemuk dimana karangan bunganya simosa dikhasium majemuk. Simetri bunga jati actinomorf. Jati memiliki corolla berjumlah 4. Tidak terdapat kelopak. Stamen berjumlah satu dan letak ovarium inferum (dibawah stamen). Distribusi seksnya monoeseus.
Batang pohon jati kuat dan dimanfaatkan untuk perabotan rumah tangga misalnya kursi, lemari, jendela, dan sebagainya. Daunnya dimnfaatkan sebagai pembungkus makanan.
Pengamatan ketujuh ialah kangkung (Ipomea aquatic). Habitus kangkung yaitu herba karena batangnya lunak berongga, menjalar dan tidak berkayu. Pola percabangan kangkung ini monopodial dengan segi penampang bulat silindris.
kangkung.jpgKingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Solanales           
Family       : Convovulaceae
Genus        : Ipomea
Spesies      : Ipomea aquatic
Kangkung berdaun licin dan jenis daunnya tunggal yang filotaksisnya tersebar. Bentuk daun sagitatus (mata panah) dengan susunan urat daun menyirip. Tepi daun undulates, ujung daun akuminatus, dan pangkal daun reniformes.
Macam bunga Ipomea aquatic adalah tunggal dan memiliki perbungaan rasemosa (monopodial). Simetri bunga actinomorf. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga  dengan mahkota 5 bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga. Bagian atas mahkota berwarna putih dan ungu di tengahnya dengan belahan mahkota 5 yang terdapat pola bintang pada mahkotanya. Stamen berjumlah 5 mengelilingi satu putik di tengah.
kandungan tryptophan yang tinggi dalam kangkung bisa mempengaruhi seseorang untuk tertidur. Hal ini karena tryptophan merupakan asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin, yaitu neurotransmitter yang memperlambat jalur lalu lintas saraf otak. (Dasuki, 1992:  67-68).
Pengamatan kedelapan adalah Ipomea batatas (ubi jalar). Habitus ubi jalar adalah herba menjalar karena batang tanaman ini tidak berkayu dan berbuku-buku. Pola percabangannya simpodial dengan batang berbentuk bulat. Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-unguan. Daun tunggal yang letaknya terminal (di ujung batang). Bentuk daun bulat sampai lonjong, susunan urat daun menjari, tepi daun rata, ujung daun meruncing, dan pangkal daun kordatus (seperti jantung).
Kingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Solanales           
Family       : Convovulaceae
Genus        : Ipomea
Spesies      : Ipomea batatas
Bunga ubi jalar berbentuk mirip terompet tersusun dari 5 helai daun mahkota, 5 helai daun bunga, dan satu tangkai putik. Mahkota bunga berwrna putih keunguan. Distribusi seks dioseus. Bunga ubi jalar mekar pada pagi hari pukul 04.00 – 11.00. bila terjadi penyerbukan buatan, bunga akan membentuk buah. Buah ubi jalar berbentu bulat berkotak tiga, berkulit keras dan berbiji. Bentuk ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata. Kulit ubi biasanya bergetah. Ubi jalar dapat dimmakan dan dicampurkan untuk membuat kue atau makanan jajanan pasar karena ubi jalar banyak mengandung gula sehingga rasanya manis.
kmbja.jpgPengamatan kesembilan adalah kamboja jepang (Adenium obesum). Kamboja jepang berhabitus semak karena batangnya mengandung sedikit kayu. Pola percabangan kamboja simpodial dengan segi penampang bulat silindris. Daunnya tunggal berbentuk bulat telur terbalik yaitu sedikit lonjong dan pertulangan daun menyirip. Letak daun berhadapan, tepi daun entire (rata), ujung daun mukronatus, dan pangkal daun obtusus.
Kingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Gentianales       
Family       : Apocynaceae
Genus        : Adenium
Spesies      : Adenium obesum
Bunga kamboja jepang adalah bunga majemuk yang berbentuk tabung dengan karangan bunga rasemosa dan simetri bunganya actinomorf. Mahkota berjumlah 5 berwarna putih kemerah jambuan dan calyx berjumlah 5 berwarna hijau. Stamen 5 dengan serbuk sari yang menempel pada mahkota dan ovarium inferum (stamen berada di atas ovarium). Distribusi seksnya monoeseus.
Pengamatan terakhir yakni tumbuhan anak nakal (Duranta erecta). Duranta erecta adalah perdu hias yang biasa ditanam orang sebagai pagar hidup atau komponen taman. Terdapat sejumlah kultivar berupa tanaman pagar atau tanaman pembatas. Kultivar yang memiliki warna daun cerah dikenal sebagai teh-tehan karena menjadi tanaman pangkas seperti di perkebunan teh. Tumbuhan berasal dari Amerika Tengah ini sekarang menyebar di semua tempat tropis, di beberapa tempat bahkan mulai menjadi gulma atau spesies invasif.
220px-Duranta_erecta.jpgKingdom   : Plantae                     
Divisi         : Magnoliophyta                                 
Class          : Magnoliopsdia
Subclassis  : Asteridae                                    
Ordo          : Lamiales           
Family       : Verbenaceae
Genus        : Duranta
Spesies      : Duranta erecta
Pola percabangannya simpodial dengan segi penampang bulat. Daunnya tunggal dan letaknya berhadapan. Bentuk daun elips atau oval dengan pertulangan daun menyirip, tepi daun bergerigi, ujung daun akutus, dan pangkal daun obtutus. Bunga berwarna biru sampai ungu dengan rona putih, tersusun dalam satu cabang yang keluar dari ketiak cabang atau ujung cabang, berbunga sepanjang tahun. Simetri bunga aktinomorf dan kadang zygomorf.
Mahkota berbentuk pentamer yakni petal bersatu (fauks, limbus, dan tubus) letaknya epipetal dan sepal bersatu persisten. Stamen berjumlah 2-4, ovarium superum dan plasenta aksilaris. Distribusi seks Duranta erecta ialah monoeseus. Daun dan buahnya beracun bagi manusia dan hewan peliharaan besar (dilaporkan telah membunuh anjing dan kucing) meskipun tidak berakibat apa-apa terhadap burung.(Campbell, 2008: 234-245).     

VII.          KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan data disimpulkan sebagai beriku:
1.      Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk subclassis asteridae adalah kemajuan dalam keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan berupa bunga denga ciri khas mahkota berbentuk tabung atau mirip terompet.
2.      Kekhasan tumbuhan family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk kapitulum. Kekhasan tumbuhan pada family Convolvulaceae ialah habitusnya herba menjalar.
3.      Kekhasan Ageratum conyzoides ialah bunganya majemuk membentuk perbungaan kapitulum karena jumlah mahkotanya kecil dan banyak sekali sehingga calyx membentuk seperti mangkuk lebar.
4.      Kekhasan bunga Mussaneda frondosa adalah mahkota berupa brachtea dengan permukaan yang berbulu halus. Bentuk bunga seperti kertas kusut.
5.      Family yang banyak spesiesnya dalam kelompok sayuran ialah family Solanaceae dan family Convolvulaceae.



Pertanyaan dan jawaban
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada subclassis Asteridae?
Jawaban: Kemajuan dalam keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan berupa bunga denga ciri khas mahkota berbentuk tabung atau mirip terompet.
2.      Jelaskan kekhasan tumbuhan yang termasuk ke dalam Asteraceae, Solanaceae, dan Convolaceae?
Jawaban: Kekhasan tumbuhan family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk kapitulum. Kekhasan tumbuhan pada family Convolvulaceae ialah habitusnya herba menjalar.
3.      Jelaskan kekhasan dari Ageratum conyzoides dilihat dari bunganya?
Jawaban: bunganya majemuk membentuk perbungaan kapitulum karena jumlah mahkotanya kecil dan banyak sekali sehingga calyx membentuk seperti mangkuk lebar.
4.      Jelaskan kekhasan dari Mussaenda frondosa dilihat dari bunganya?
Jawaban: Kekhasan bunga Mussaneda frondosa adalah mahkota berupa brachtea dengan permukaan yang berbulu halus. Bentuk bunga seperti kertas kusut.
5.      Tuliskan salah satu family yang anggotanya banyak termasuk ke dalam kelompok sayuran?
Family Convolvulaceae.


  

  




DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A. 2008. BIOLOGI UMUM JILID 2 EDISI 8. Jakarta: Erlangga
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. FITOGRAFI. Bandung: Pusat Ilmu Hayati ITB
Irnaningtyas. 2011. DUNIA TUMBUHAN. Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. TAKSONOMI SPERMATOPHYTA. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.